Showing posts with label Artikel. Show all posts
Showing posts with label Artikel. Show all posts

08 March 2008

Have You EVER Falling in Love With Unreachable "SomeOne"?



Pernah jatuh cinta dengan seseorang yang gak bisa "dijangkau"?. Well I do. Dan rasanya campur aduk! ya Pedih, ya sakit, ya ngebingungin, tapi kadang bikin seneng, kadang jadi punya harapan untuk "hidup".

Ada pepatah -mungkin lebih tepat ungkapan- yang bilang cinta itu buta. Tapi buat gue cinta itu gak buta. Kita gak bisa gitu aja jatuh cinta. Kadang, mungkin sering, kita jatuh cinta pada seseorang pada pandangan pertama. Itu aja udah membuktikan bahwa cinta itu bisa 'ngeliat'. Kita juga memilih pada siapa kita jatuh cinta, dalam artian kita jatuh cinta pada seseorang yang kita lihat secara fisik (mungkin karena dia Cantik, karena dia ganteng, atau karena dia punya body keren, sixpack,bohay), lalu setelah itu baru kita lebih bisa jatuh cinta padanya setelah kita kenal lebih dekat atau malah bikin illfil setelahnya (ya siapa tau aja orang itu cantik atau ganteng tapi pas deket bau badannya kayak kaos kaki sebulan gak dicuci teronggok diatas selusin terasi udang atau pas kenal ternyata otaknya lemot kalo ngomong gak connect atau mungkin lebih parah lagi ternyata dia seorang pembunuh bayaran yang suka ngulitin kulit korbannya utk dijadikan kain sarung misalnya!).


Tapi sekarang kita bahas yang kita lebih jatuh cinta lagi setelah kita kenal dan dekat dengan orang itu. Udah orangnya Cantik atau ganteng, populer dikampus, mau jadi temen, trus baik dan perhatian sama kita. Gimana gak berasa 'melayang' kalau bisa ngobrol, telpon dan sms-an, makan bareng, jalan bareng, bercanda, dan segala hal yang bikin orang lain sirik sama kita?. Siapa juga yang gak seneng misalnya bisa makan sepiring berdua dengannya yang orang sirik berpikiran "kayak orang kere aja makan pake sepiring berdua, gak mampu beli sepiring lagi?". Ge-er? Jelas!. ke-Ge-er-an? mungkin.
But that was the REAL problem!. Semua kebaikan dan perhatian dia akan menimbulkan suatu abstraksi yang mempunyai beragam rasa pada diri kita. abtraksi itu adalah Cinta. Masalahnya karena 'baik n perhatian'-nya dia tuh yang kadang bikin kita salah mengartikannya atau bikin bingung perasaan kita. Kalau kita sih jelas pengen banget mengharap n' nganggap dia tuh jadi pacar. Tapi dianya?. menganggap kita cuma temen biasa?, pembantu? atau emang bawaannya yang supel dan mau bergaul sama siapa aja?

Trus sekarang kita berkaca pada diri sendiri.
Dia Cantik atau ganteng yang orang-orang sering bilang ke dia kenapa gak jadi model aja?, sementara kita berwajah biasa-biasa aja, kelewat "biasa" malah!. Dia kalau di photo pake hape dalam posisi dan mimik muka kayak apapun pasti hasil jadinya cakep banget, sementara kita lebih sering nge-delete-in dan photo ulang karena gak tega ngeliat hasilnya. Dia Tajir, sementara kita kalau nonton di 21 berdua trus makan steak di Gokanna-Teppan dan pulangnya beli J-Co selusin plus voucher pulsa 25 ribu, berarti seminggu kemudian kita bakalan puasa alias ngajak miskin ( contoh yg menyedihkan banget ya? tapi banyak yang kayak gitu loh! :-), dan banyak lagi perbedaan dan hal-hal yang membuat dia terasa "Unreachable" buat kita. Terasa makin gak terjangkau. Terasa makin jauh perbedaannya.

Kemudian muncul pendapat mengatakan, ya udah sih, kenapa gak tembak aja? siapa tau dia juga ngerasain perasaan yang sama kayak kita?..
Gak semudah itu, iya kalo diterima, kita bisa teriak kegirangan sampe orang-orang berfikir "tu orang gokil ya, tereak-tereak sambil loncat-loncat gak jelas getoh?". Kalau ditolak? Man, even kalo dia bilang kita masih bisa temenan sama dia, tapi suasananya pasti gak seasyik dulu, biar gimanapun akan ada jarak dan perasaan gak enak satu sama lain kedepannya. Dan itu mungkin yang paling berat. Kita bisa 'kehilangan' dia. Paling sakit kalo kita harus nrima kenyataan kalau dia dah punya PACAR!. Dan akhirnya kita cuma berfikir, Ya udah lah, yang penting ada dia dikehidupan kita aja juga dah syukur. Pedih memang.

Tapi ada indahnya juga. Disaat kita bete dgn rutinitas sehari-hari, bete dengan pekerjaan kita, bete dengan tugas-tugas kuliah, bete dengan dunia, dengan membayangkan sosoknya, mengingat wajahnya, senyumnya, ketawanya, bikin hati kita jadi lebih berwarna, bikin dunia terasa seakan tersenyum menemani kita, bikin kita jadi melupakan semua beban yang ada didada ('manknya lagu dangdut..), bikin pengen mempercepat waktu agar bisa ketemu lagi dengannya dan memperlambat waktu bila ada didekatnya.
Cuma membayangkan hal-hal tersebut bikin kita jadi bahagia walaupun dalam hati kecil kita tau kalau dia belum tentu memikirkan kita disaat kita memikirkannya (tragic is'int it? but that was the reality!).

Well, akhirnya emang bener yang dikatakan orang, CINTA EMANG GAK SELALU HARUS MEMILIKI.



-for my unreachable girl, thanks udah mau hadir dalam mimpi-mimpi gue, btw, kalo punya hobi yang wajar ya, jangan hobi nginjekin kaki gue dong, sakit TAU!-

Selanjutnya..

23 February 2008

Mencintai linux, Mengharapkan Mac, Tak bisa lepas dari Windows


Seperti sebuah dilema kisah percintaan, pengguna komputer saat ini diberikan banyak pilihan sistem operasi (OS) untuk mereka gunakan sehari-hari. Ingin memilih OS yang mana yang tepat untuk dirinya. Pilih satu, dua atau mungkin banyak OS di satu PC mereka, mengingat setiap OS mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Ada banyak pilihan seperti MS Windows yang banyak dipakai dan mudah digunakan tetapi berharga mahal (yang ORI lho, bukan bajakan seharga 15 rb!), Linux yang Free (‘Free’ yang berarti ‘bebas’ seperti bebas digunakan, dimodifikasi dan didistribusikan, bukan ‘Free’ berarti ‘gratis’, mengingat utk mendowloadnya butuh biaya koneksi internet, dalam bentuk CD/DVD butuh biaya pembelian dan sekarang pun ada distro Linux yang harus dibeli seperti Windows), Macintosh yang elegan dengan kemampuan multimedianya yang handal tetapi harus dibeli dgn Hardwarenya sekalian atau OS-OS lain seperti Free-BSD, BeOS dan lainnya.

Saya sendiri sudah pernah mencoba berbagai OS, dari menginstall langsung dgn mempartisi Harddisk atau memakai software Virtual Machine. Dan seperti kisah cinta, saya juga ingin setia kepada SATU saja OS yang saya cintai. Dari pengalaman kenalan dengan berbagai OS, saya langsung jatuh hati pada Apple Macintosh. Diibaratkan wanita, Mac itu adalah the most beautiful Girl in the world. Tampilannya cantik, elegan dan mewah. Apalagi Mac sudah dikenal dibidang Grafik desain dan multimedia dari dulu. Software-software grafis yang sekarang ada diWindows pun sebagian dulunya adalah software yang berjalan diMac. Tapi ada kendala yang membuat tidak mudah menggunakan Mac. OS untuk Mac yaitu MacOSX atau versi dibawahnya harus dijalankan pada komputer Apple. Walaupun Mac masih bisa dijalankan pada PC diluar Apple, tetapi menggunakan MacOS dikomputer lain seperti menggunakan mesin Ferrari dimobil lain. Tidak nyaman dan efisien ( Panduan Praktis Menggunakan Mac – Mediakita 2007 ). Sedangkan harga komputer Apple rata-rata berharga lebih mahal dari PC biasa dan itulah kendala buat saya karena tidak bisa menjalankan MacOS dgn Maksimal di PC saya.

Pilihan kemudian beralih ke Linux. Pertama kali belajar langsung berkesimpulan “ribet banget sih nih Linux, nginstallnya bikin stress, mau ngapa-ngapain mesti minta permisi dulu, dah gitu mesti ngapalin Command line segala!”. Tapi setelah sekarang Linux berkembang kearah User friendly, menjalankan Linux sudah semudah Windows, kesimpulanpun berubah. Linux ternyata lebih stabil, bebas virus, banyak tersedianya distro yang diberikan dari majalah-majalah komputer dan tampilannya pun semakin cantik dgn adanya beragam pilihan Desktop. Saat ini saya menggunakan Linux Mandriva utk belajar jaringan dan DreamLinux ( Debian based ) yang tampilannya mirip Mac. Sekarang jadi lebih intens memakai Linux. Kecintaanpun semakin bertambah dengan adanya Tux sebagai maskotnya.

Tetapi walaupun saya mencintai Linux dan terus mengharapkan Mac, ada satu hal yang tidak bisa begitu saja ditinggalkan atau dilupakan. Windows!. Jujur, walau bagaimanapun saya tetap masih tergantung pada Windows untuk keseharian saya. Tidak ada game sebaik game yang bejalan di Windows, mengerjakan tugas kuliah memakai software berbasis Windows, dan membuat desain dgn Software Graphic utk Windows.
Dan kalau diibaratkan kisah cinta lagi, saya tengah menjalani kisah cinta segi empat!.
Mencintai linux, mengharapkan Mac, Tak bisa lepas dari Windows.



Selanjutnya..